Empat Bersajak

Acara:
Silaturahmi dan Baca Puisi 4 Penyair

Penyelenggara:

Sajak Lereng Muria


Penyair:
Aloeth Pathi, Arif Khilwa, Asa Jatmiko, Asyari' Muhammad

Waktu & Tempat:
Akan mulai berjalan: Maret - Juli 2024
Kudus, Jepara, Pati dan sekitarnya
*) Akan diinformasikan lebih lanjut.

Jam:
Menyusul

*) Akan diinformasikan lebih lanjut.


Informasi & Jadwal:
Dapat menghubungi masing-masing penyair.
Detailnya menyusul
.
*) Akan diinformasikan lebih lanjut.

Kembali Merawat Agar Selamat

Pada tahun 2017, kami berempat (Aloeth Pathi, Arif Khilwa, Asa Jatmiko, dan Asyari' Muhammad) mulai berkeliling di sekolah/madrasah di Kudus, Pati dan Jepara dengan misi Merawat Sastra Lereng Muria.

Memang tujuan utama kami bukanlah merawat karya sastra yang sudah ada. Namun kami berusaha untuk menebarkan budaya menulis dan membaca karya sastra di kalangan pelajar. Dengan lahirnya para penulis muda di bidang sastra di lereng Muria maka karya sastra akan terus terawat, akan terus mengalami perkembangan yang nyata.

Oleh sebab itu, kami melakukan apa yang bisa dilakukan dengan cara mengajak tunas-tunas muda untuk menumbuhkan keberanian dan kemauan dalam membaca dan menulis. Dengan kata lain, kami ingin mengajak mereka agar terwujud budaya literasi baca dan tulis.

Saat itu, pemikiran kami sederhana, dengan konsep yang tak mewah. Karena kami berjalan dengan kemandirian. Kami mulai datang ke Sekolah-sekolah, Madrasah maupun Pondok Pesantren. Dengan tidak membebani mereka dari masalah pembiayaan. Kami hanya minta agar diberi ruang pertemuan dengan para siswa-siswi ataupun para santri.

Apakah yang kami lakukan menghasilkan? Soal itu kami memiliki keyakinan bahwa semua hal baik akan menghasilkan sesuatu yang baik. Memang sering tak langsung terlihat, namun impact baiknya dipastikan lahir dari pergerakan ini.

Sekarang, kami kembali gelisah. Di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat. Zaman yang membutuhkan kesiapan mental dan kemampuan bertahan dan bertumbuh cepat. Dengan budaya baca dan tulis yang perlahan terkikis dengan banyaknya kemudahan informasi di mana-mana yang banyak diantaranya tanpa kekuatan literasi. Disadari atau tidak akan menurunkan kualitas diri.

Budaya GEN-Z yang dipaksa sejalan dengan kecepatan zaman dengan melupakan dimana kaki mereka dipijakkan membuat hati miris.

Bagaimana kita bisa tetap diam dan menyaksikan tunas-tunas muda berkembang instan lalu segera layu karena kualitas diri kurang ditempa?

Pilihannya adalah kembali bergerak, merangkul yang bisa dirangkul untuk menyusuri zaman dengan kesadaran dan kemampuan yang nyata.

Salam Seger Waras

Arif Khilwa - Gandrung Sastra, 29 Des 2023

EMPAT BERSAJAK

Merchandise